19 Oktober 2013

Devosi Kepada Bunda Maria


Devosi Marial adalah seluruh kebaktian kepada Maria dalam bentuk puji-pujian, kagum, hormat dan cinta dengan meneladani cara hidupnya. Beberapa alasan pokok mengapa Maria dapat dihormati khusus adalah: 

  • Maria dipilih Tuhan secara istimewa untuk menjadi Bunda Yesus yaitu juru selamat manusia. 
  • Kedua, keibuan Maria dalam tata rahmat berlangsung terus tanpa putus, mulai dari persetujuan yang diberikannya dengan setia pada saat menerima kabar gembira dari malaikat Gabriel dan yang dipertahankannya tanpa ragu sampai di kaki salib sampai kepada kesempurnaan abadi semua orang beriman. Karena setelah diangkat ke surga, Maria tidak meninggalkan tugas ini, melainkan melanjutkannya melalui peraantaraan limpah dengan memberikan kita anugerah keselamatan abadi. Hal itu menunjukkan bahwa peran Maria dalam tata penyelamatan tetap aktual sepanjang sejarah Gereja tanpa terhenti oleh hilangnya Maria secara fisik dari panggung sejarah dunia. Karena itu Maria sungguh melebihi segala makluk di surga maupun di bumi, dan keunggulan ini sekaligus menjadi alasan bagi umat beriman untuk memuji, mencinta khusus, mengagumi dan menghormati Maria sambil meneladani dan memohon bantuan pengantaraan doanya pada Allah.
Tujuan dari devosi kepada Maria ini adalah memuji Maria, mencontoh dan meneladani-Nya,juga memohon perantaraan doa-Nya.
Sehari-hari kita juga sering melakukan devosi. Contohnya adalah berdoa Salam Maria. Yang lainnya adalah doa Ratu Surga, Malaikat Tuhan, Litani Santa Maria, Doa Rosario, Novena Tiga Salam Maria, berziarah ke Goa Maria, dll. 



Bagian awal dari doa Salam Maria merupakan salam Malaikat Gabriel di Nazaret menurut Injil Lukas: Salam Maria, penuh rahmat, Tuhan sertamu. Dengan salam itu, Malaikat Tuhan menyatakan belas kasih ilahi bahwa Tuhan akan menyertai Maria. Maria akan melahirkan Yesus ke dunia. Bagian selanjutnya, adalah salam yang disampaikan kepada Maria oleh Elisabet, sepupunya, seperti ditulis dalam Injil Lukas: terpujilah engkau di antara wanita, dan terpuilah buah tubuhmu Yesus. Dan akhirnya pada abad ke-15, bagain doa selanjutnya di tambahkan: Santa Maria, bunda Allah, doakanlah kami yang berdosa ini sekarang dan waktu kami mati. Melalui bagian doa ini kita memohon kepada Bunda Maria untuk mendoakan kita orang yang berdosa, sekarang dan menjelang saat ajal kita.



Berikut ini merupakan beberapa pertanyaaan mengenai devosi : 

Berdoa Rosario tanpa menggunakan untaian Rosario, dapatkah dibenarkan?Tidak masalah. Untaian Rosario merupakan sarana yang membantu kita dalam mendaraskan doa Rosario. Apabila tidak ada manik-manik Rosario, kita dapat menggunakan jari-jari kita untuk menghitung sepuluh Salam Maria. Adalah jauh lebih baik berdoa Rosario tanpa menggunakan untaian Rosario, daripada sama sekali tidak berdoa Rosario .

Pelantunan atau bahkan tertidur pada waktu berdoa Rosario, bagaimana mengatasinya?
Hal yang paling penting adalah niat dan usaha. Apabila pikiran kita menerawang atau bahkan kita tertidur saat berdoa Rosario, jangan berputus asa dan marah pada diri sendiri. Sebaliknya, bawa semua pelantunan dan kelemahanmu itu dalam doa.

Berdoa Rosario selama perayaan Misa, dapatkah dibenarkan?
Ekaristi Kudus adalah doa yang paling agung dan tinggi tingkatnya; semua umat beriman diharapkan ambil bagian di dalamnya secara khidmat dan khusuk. Kiranya perhatian kita hanya tertuju pada perayaan Ekaristi Kudus saja. Tetapi, Romo menambahkan bahwa dalam kalangan generasi tua memang ada kebiasaan seperti itu, mengingat pada masa lalu Ekaristi dipersembahkan dalam bahasa Latin yang tidak dipahami umat, sehingga mereka mengisinya dengan berdoa rosario.

Sekali waktu Gereja Katolik masih merayakan Misa dengan lagu-lagu berbahasa Latin. Apa perlunya jika kita tidak mengerti artinya?
Gereja terdiri dari umat yang majemuk. Generasi tua rindu menikmati perayaan Misa dalam bahasa Latin. Menurut mereka bahasa Latin itu indah, agung, sakral serta membangkitkan nuansa religius. Sebaliknya, generasi muda lebih menyukai perayaan Misa dalam bahasa Indonesia karena bahasanya kita mengerti dan kita pahami. Mengingat kemajemukan dalam umat itulah, gereja mengambil kebijaksanaan untuk tidak menyeragamkan, malahan mengganggap segala bentuk inkulturasi sebagai kekayaan gereja.

0 Reactions to this post

Add Comment

    Posting Komentar